Halaman

    Social Items



Bulu tangkis adalah salah satu olahraga yang paling populer di Indonesia. Berbagai kejuaraan dunia dapat diraih oleh para atlet kita yang membanggakan. Ada beberapa kejuaraan bergengsi dalam pertandingan bulu tangkis. Beberapa diantaranya adalah Olimpiade, kejuaraan dunia, All England dan Asian Games dan Sea Games untuk pertandingan regional. Ada juga beberapa pertandingan super series yang diselenggarakan oleh berbagai negara di dunia. Untuk kejuaraan nasional ada beberapa kejurnas dan sirnas yang diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia.
Banyak juga masyarakat Indonesia yang gemar bermain bulu tangkis. Mulai dari anak-anak hingga tua dan muda. Akan lebih baik selain memainkan bulu tangkis dengan teknik yang benar, kita juga mengetahui apa saja peraturan dalam permainan olahraga bulu tangkis ini.
Peraturan permainan bulu tangkis ditetapkan oleh Induk organisasi Bulu tangkis Internasional atau BWF. Berikut ini adalah peraturan dalam permainan bulu tangkis yang perlu diketahui.

1. Peraturan Penilaian

Ada beberapa macam penilaian dalam permainan olahraga bulu tangkis, antara lain:
  • Dalam permainan bulu tangkis dalam nomor ganda ataupun tunggal, terdiri atas 21 angka, seperti yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya saja kedua belah pihak dapat angka sama yaitu 20-20, maka selisih poin harus 2. Misalkan Anda meraih angka 21 terlebih dahulu dan lawan Anda mendapat angka 20, maka Anda belum keluar sebagai pemenang. Anda akan menjadi pemenang jika selisih angka Anda dan tim lawan adalah 2 , menjadi 22 – 20. Angka maksimal tiap game adalah 30. Untuk itulah apabila terjadi poin 29-29, maka pemenangnya adalah pemain yang terlebih dulu mencapai angka 30.
  • Pertandingan dalam olahraga bulu tangkis, nomor tunggal maupun nomor ganda, terdiri dari 2 set. Jika tim Anda memenangkan 2 set langsung, maka tentu saja tidak akan ada tambahan set ketiga. Jika tim Anda menang pada set pertama dan kalah pada set kedua, maka ada tambahan satu set yang biasa disebut rubber game. Set ketiga adalah set penentuan di mana yang menang pada set ketiga berarti keluar sebagai pemenangnya.

2. Peraturan Pertandingan Ganda

Beberapa peraturan dalam olahraga bulu tangkis nomor pertandingan ganda adalah sebagai berikut:
  • Sebelum pertandingan dimulai, telah ditetapkan pihak mana yang akan melakukan servis pertama kali. Pemain di bidang servis kanan akan memulai pukulan servis ke arah lawan yang berdiri secara diagonal dihadapannya.
  • Pukulan servis pertama yang dilakukan selalu dilakukan dari bidang servis kanan.
Hanya pemain yang menjadi berdiri secara diagonal dihadapan pemain yang servislah yang dapat menerima bola atau shuttlecock. Jika shuttlecock hasil servis tersentuh atau dipukul oleh pemain pasangannya atau yang tidak berhadapan dengan si pemain yang melakukan servis, maka pihak yang servislah mendapat angka.

3. Peraturan Pertandingan Tunggal

Tambahan peraturan untuk pertandingan tunggal olahraga bulu tangkis adalah sebagai berikut:
  • Permaianan akan melakukan servis dari atau menerima servis dari bidang servis kanan hanya bila nilai pelaku servis adalah 0 atau angka genap pertandingan seperti nilai 2, 4, 6 dan seterusnya. Servis dilakukan dan diterima dari bidang servis kiri bila nilai pelaku servis merupakan angka ganjil seperti 1, 3, 5 dan seterusnya.
  • Kedua pemain yang bertanding akan mengubah bidang servis tempat masing-masing pemain itu berdiri setiap kali sebuah angka dihasilkan dalam setiap pertandingan.

4. Kesalahan Pemain

Ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan pemain ketika melakukan servis. Kesalahan yang dilakukan pemain yang berada pada sisi dalam lapangan atau peain yang melakukan servis akan menggagalkan servis yang dilakukannya dan akan menambah poin bagi tim lawan. Jika kesalahan dilakukan oleh pemain yang berada di sisi luar atau sisi lapangan yang menerima servis, maka poin akan didapatkan bagi yang melakukan servis.
Kesalahan-kesalahan dalam servis yang biasanya dilakukan pemain adalah sebagai berikut:
  • Ketika pemain melakukan servis, posisi shuttlecock pada saat disentuh raket berada di atas ketinggian pinggang dari pemain yang melakukan servis atau salah satu bagian dari kepala raket berada pada posisi lebih tinggi dari salah satu bagian tangan pelaku servis yang memegang raket ketika shuttlecock disentuh raket. Jika hal ini terjadi maka service judge akan meneriakkan foul dan pemain lawan yang akan mendapatkan poin atau nilai.
  •  Saat pemain melakukan servis, shuttlecock jatuh ke bidang servis yang salah. Jatuhnya shuttlecock tidk berada di posisi yang berdiagonal dengan pemain yang melakukan servis; atau jatuh di depan garis servis pendek; atau jatuh dibelakang garis servis panjang; atau jatuh di luar garis batas samping lapangan. Jika shuttlecock jatuh di depan garis servs pendek maka pemain dapat membiarkan saja tanpa memukul shuttlecock. Jika shuttlecock keluar maka poin akan didapatkan oleh pemain yang menerima servis tersebut.
  • Kesalahan yang selanjutnya adalah kaki pelaku servis tidak berada dalam bidang servisnya, atau kaki penerima servis tidak berada dalam bidang servisnya yang terletak bersebarangan diagonal.

  • Sebelum atau ketika melakukan servis, salah satu pemain melakukan gerak tipu atau pura-pura atau secara sengaja mengejutkan lawannya dan memecahkan konsentrasi dari pemain yang lawannya maka hal ini juga termasuk dalam jenis pelanggaran.
  • Pada servis ataupun sedang reli, shuttlecock mengenai badan pemain, jatuh ke luar lapangan dan mengenai net. Makah al ini termasuk kesalahan dan poin akan diberikan kepada tim lawan.
  • Shuttlecock yang sedang dalam permainan dipukul sebelum menyeberang ke sisi lapangan pihak yang melakukan pukulan, biasanya hal ini terjadi ketika adu netting dengan bola yang tanggung dan cukup dekat dengan net. Jika bola tersebut belum masuk ke area permainan sendiri, maka bola tersebut tidak boleh dipukul. Jika shuttlecock masih di area permainan lawan dan sudah dipukul maka akan terjadi foul dan lawan akan mendapatkan poin.
  • Waktu shuttlecock dalam permainan, pemain menyentuh jaring atau tiang peyangga dengan raket, bagian tubuh, atau bajunya. Hal ini juga termasuk pelanggaran dan poin akan diberikan pada tim lawan.
  • Kejadian shuttlecock dipukul dua kali berurutan atau juga peristiwa penempelan shuttlecock di raket saat pukulan dilakukan. Hal ini biasanya terjadi pada nomor ganda, jika shuttlecock sudah menyentuh pemain yang ada di depan maka pemain belakang tidak boleh memukul shuttlecock lagi. Jika hal ini terjadi maka akan foul dan poin akan diberikan pada tim lawan. Begitu juga jika shuttlecock telah mengenai badan satu pemain maka pemain lain dalam tim tersebut tidak boleh memukul shuttlecock yang sudah menyentuh badan rekannya.
  • Pemain pelaku servis diharuskan melakukan servis jika pemain lawan sudah siap memulai permainan. Penerima servis dianggap siap jika ia melakukan gerakan untuk menerima servis yang telah dibayangkan. Jika penerima servis belum siap, maka penerima tersebut dapat mengangkat tangan sebagai tanda bahwa dia belum siap menerima servis dari pemain lawannya.
  • Pelaku dan penerima servis harus berdiri di dalam batas bidang servisnya masing-masing dan bagian dari kedua kaki pemain ini harus tetap bersentuhan dengan lantai, dalam posisi diam, hingga shuttlecock disentuh raket. Pemain yang melakukan dan menerima servis atau pemain lain dalam nomor ganda tidak boleh melakukan gerakan yang berlebihan yang dapat memecah konsentrasi tim lawan ketika akan melakukan servis.
  • Jika saat servis atau reli, shuttlecock menyentuh dan tidak melampui jaring,
    maka hal itu dianggap tidak sah. Jika shuttlecock tidak dapat menyebrangi net maka tentu saja poin akan diberikan pada tim lawan.

4 Peraturan dalam Permainan Bulu Tangkis



Bulu tangkis adalah salah satu olahraga yang paling populer di Indonesia. Berbagai kejuaraan dunia dapat diraih oleh para atlet kita yang membanggakan. Ada beberapa kejuaraan bergengsi dalam pertandingan bulu tangkis. Beberapa diantaranya adalah Olimpiade, kejuaraan dunia, All England dan Asian Games dan Sea Games untuk pertandingan regional. Ada juga beberapa pertandingan super series yang diselenggarakan oleh berbagai negara di dunia. Untuk kejuaraan nasional ada beberapa kejurnas dan sirnas yang diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia.
Banyak juga masyarakat Indonesia yang gemar bermain bulu tangkis. Mulai dari anak-anak hingga tua dan muda. Akan lebih baik selain memainkan bulu tangkis dengan teknik yang benar, kita juga mengetahui apa saja peraturan dalam permainan olahraga bulu tangkis ini.
Peraturan permainan bulu tangkis ditetapkan oleh Induk organisasi Bulu tangkis Internasional atau BWF. Berikut ini adalah peraturan dalam permainan bulu tangkis yang perlu diketahui.

1. Peraturan Penilaian

Ada beberapa macam penilaian dalam permainan olahraga bulu tangkis, antara lain:
  • Dalam permainan bulu tangkis dalam nomor ganda ataupun tunggal, terdiri atas 21 angka, seperti yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya saja kedua belah pihak dapat angka sama yaitu 20-20, maka selisih poin harus 2. Misalkan Anda meraih angka 21 terlebih dahulu dan lawan Anda mendapat angka 20, maka Anda belum keluar sebagai pemenang. Anda akan menjadi pemenang jika selisih angka Anda dan tim lawan adalah 2 , menjadi 22 – 20. Angka maksimal tiap game adalah 30. Untuk itulah apabila terjadi poin 29-29, maka pemenangnya adalah pemain yang terlebih dulu mencapai angka 30.
  • Pertandingan dalam olahraga bulu tangkis, nomor tunggal maupun nomor ganda, terdiri dari 2 set. Jika tim Anda memenangkan 2 set langsung, maka tentu saja tidak akan ada tambahan set ketiga. Jika tim Anda menang pada set pertama dan kalah pada set kedua, maka ada tambahan satu set yang biasa disebut rubber game. Set ketiga adalah set penentuan di mana yang menang pada set ketiga berarti keluar sebagai pemenangnya.

2. Peraturan Pertandingan Ganda

Beberapa peraturan dalam olahraga bulu tangkis nomor pertandingan ganda adalah sebagai berikut:
  • Sebelum pertandingan dimulai, telah ditetapkan pihak mana yang akan melakukan servis pertama kali. Pemain di bidang servis kanan akan memulai pukulan servis ke arah lawan yang berdiri secara diagonal dihadapannya.
  • Pukulan servis pertama yang dilakukan selalu dilakukan dari bidang servis kanan.
Hanya pemain yang menjadi berdiri secara diagonal dihadapan pemain yang servislah yang dapat menerima bola atau shuttlecock. Jika shuttlecock hasil servis tersentuh atau dipukul oleh pemain pasangannya atau yang tidak berhadapan dengan si pemain yang melakukan servis, maka pihak yang servislah mendapat angka.

3. Peraturan Pertandingan Tunggal

Tambahan peraturan untuk pertandingan tunggal olahraga bulu tangkis adalah sebagai berikut:
  • Permaianan akan melakukan servis dari atau menerima servis dari bidang servis kanan hanya bila nilai pelaku servis adalah 0 atau angka genap pertandingan seperti nilai 2, 4, 6 dan seterusnya. Servis dilakukan dan diterima dari bidang servis kiri bila nilai pelaku servis merupakan angka ganjil seperti 1, 3, 5 dan seterusnya.
  • Kedua pemain yang bertanding akan mengubah bidang servis tempat masing-masing pemain itu berdiri setiap kali sebuah angka dihasilkan dalam setiap pertandingan.

4. Kesalahan Pemain

Ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan pemain ketika melakukan servis. Kesalahan yang dilakukan pemain yang berada pada sisi dalam lapangan atau peain yang melakukan servis akan menggagalkan servis yang dilakukannya dan akan menambah poin bagi tim lawan. Jika kesalahan dilakukan oleh pemain yang berada di sisi luar atau sisi lapangan yang menerima servis, maka poin akan didapatkan bagi yang melakukan servis.
Kesalahan-kesalahan dalam servis yang biasanya dilakukan pemain adalah sebagai berikut:
  • Ketika pemain melakukan servis, posisi shuttlecock pada saat disentuh raket berada di atas ketinggian pinggang dari pemain yang melakukan servis atau salah satu bagian dari kepala raket berada pada posisi lebih tinggi dari salah satu bagian tangan pelaku servis yang memegang raket ketika shuttlecock disentuh raket. Jika hal ini terjadi maka service judge akan meneriakkan foul dan pemain lawan yang akan mendapatkan poin atau nilai.
  •  Saat pemain melakukan servis, shuttlecock jatuh ke bidang servis yang salah. Jatuhnya shuttlecock tidk berada di posisi yang berdiagonal dengan pemain yang melakukan servis; atau jatuh di depan garis servis pendek; atau jatuh dibelakang garis servis panjang; atau jatuh di luar garis batas samping lapangan. Jika shuttlecock jatuh di depan garis servs pendek maka pemain dapat membiarkan saja tanpa memukul shuttlecock. Jika shuttlecock keluar maka poin akan didapatkan oleh pemain yang menerima servis tersebut.
  • Kesalahan yang selanjutnya adalah kaki pelaku servis tidak berada dalam bidang servisnya, atau kaki penerima servis tidak berada dalam bidang servisnya yang terletak bersebarangan diagonal.

  • Sebelum atau ketika melakukan servis, salah satu pemain melakukan gerak tipu atau pura-pura atau secara sengaja mengejutkan lawannya dan memecahkan konsentrasi dari pemain yang lawannya maka hal ini juga termasuk dalam jenis pelanggaran.
  • Pada servis ataupun sedang reli, shuttlecock mengenai badan pemain, jatuh ke luar lapangan dan mengenai net. Makah al ini termasuk kesalahan dan poin akan diberikan kepada tim lawan.
  • Shuttlecock yang sedang dalam permainan dipukul sebelum menyeberang ke sisi lapangan pihak yang melakukan pukulan, biasanya hal ini terjadi ketika adu netting dengan bola yang tanggung dan cukup dekat dengan net. Jika bola tersebut belum masuk ke area permainan sendiri, maka bola tersebut tidak boleh dipukul. Jika shuttlecock masih di area permainan lawan dan sudah dipukul maka akan terjadi foul dan lawan akan mendapatkan poin.
  • Waktu shuttlecock dalam permainan, pemain menyentuh jaring atau tiang peyangga dengan raket, bagian tubuh, atau bajunya. Hal ini juga termasuk pelanggaran dan poin akan diberikan pada tim lawan.
  • Kejadian shuttlecock dipukul dua kali berurutan atau juga peristiwa penempelan shuttlecock di raket saat pukulan dilakukan. Hal ini biasanya terjadi pada nomor ganda, jika shuttlecock sudah menyentuh pemain yang ada di depan maka pemain belakang tidak boleh memukul shuttlecock lagi. Jika hal ini terjadi maka akan foul dan poin akan diberikan pada tim lawan. Begitu juga jika shuttlecock telah mengenai badan satu pemain maka pemain lain dalam tim tersebut tidak boleh memukul shuttlecock yang sudah menyentuh badan rekannya.
  • Pemain pelaku servis diharuskan melakukan servis jika pemain lawan sudah siap memulai permainan. Penerima servis dianggap siap jika ia melakukan gerakan untuk menerima servis yang telah dibayangkan. Jika penerima servis belum siap, maka penerima tersebut dapat mengangkat tangan sebagai tanda bahwa dia belum siap menerima servis dari pemain lawannya.
  • Pelaku dan penerima servis harus berdiri di dalam batas bidang servisnya masing-masing dan bagian dari kedua kaki pemain ini harus tetap bersentuhan dengan lantai, dalam posisi diam, hingga shuttlecock disentuh raket. Pemain yang melakukan dan menerima servis atau pemain lain dalam nomor ganda tidak boleh melakukan gerakan yang berlebihan yang dapat memecah konsentrasi tim lawan ketika akan melakukan servis.
  • Jika saat servis atau reli, shuttlecock menyentuh dan tidak melampui jaring,
    maka hal itu dianggap tidak sah. Jika shuttlecock tidak dapat menyebrangi net maka tentu saja poin akan diberikan pada tim lawan.

Tidak ada komentar