Halaman

    Social Items

Lempar lembing merupakan olahraga dalam salah satu nomor olahraga atletik. Atletik yang termasuk ke dalam jenis lempar memerlukan beberapa hal seperti awalan, kecepatan dan sekumpulan tenaga saat melempar agar dapat mencapai hasil lemparan yang maksimal. Olahraga lempar lembing ini dilakukan dengna cara melemparkan lembing ke dalam jarak tertentu. Agar dapat mencapai jarak maksimum, maka pelempar harus mampu memadukan keseimbangan dalam tiga hal, yaitu kecepatan, teknik dan kakuatan.
Melempar adalah melakukan sebuah gerakan menolak atau mendorong yang pada intinya adalah seperti membuang sesuatu dengan menggunakan tangan. Dalam proses pelemparan tersebut terjadi aliran tenaga yang berawal dari tangan menuju media yang dipegang oleh tangan di mana dalam olahraga ini media tersebut adalah lembing. Lempar lembing dapat diartikan sebagai melakukan gerakan untuk mendorong atau melepaskan lembing dari tangan dengan tenaga ke arah yang sudah ditentukan sesuai sasaran atau keinginan pelempar.
Sebelum membahas mengenai ukuran lapangan dalam lempar lembing, ada baiknya untuk para atlet mengetahui mengenai bentuk latihan lempar lembing sebagai dasar untuk menjadi atlet professional. Bentuk latihan lempar lembing tersebut di antaranya:

Baca Juga:

Artikel Lengkap 4 Macam-Macam Start Jongkok dalam Atletik


1. Melempar dari berdiri menghadap depan
Bentuk latihan lempar lembing pertama adalah posisi pelempar yang berdiri menghadap ke depan dengan kaki terbuka selebar bahu. Lalu lembing ditarik dan dipegang di atas kepala dengan posisi menunjuk ke tanah dengan sudut runcing. Kemudian lembing dilemparkan untuk menancap di tanah 3-4 meter di depannya.
2. Melempar berdiri menghadap ke samping
Dalam melakukan lempar lembing yang menghadap kea rah samping, pelempar berdiri dengan kaki terbuka selebar 60-90 cm dan menunjuk lurus ke depan. Letakkan berat badan di bagian belakang, bertumpu pada kaki kanan. Posisikan kepala menghadap ke depan, sedangkan pinggang dan bahu menghadap ke arah samping. Lalu lembing ditarik dengan posisi mata lembing dekat dengan mata pelempar  sebelah kanan. Letakkan telapak tangan kanan menghadap ke atas dan di berada di bagian atas garis bahu.
Setelah itu, mulai gerakan dengan mengangkat sedikit kaki dari tanah, dan berat badan ada pada kaki kanan yang dibengkokan sedikit. Kemudian dorong kaki kanan dengan kuat,  bertumpu pada telapak kaki dan meletakkan kaki kiri di tanah dengan tumit lebih dulu. Lalu putar pinggang ke depan membentuk punggung melengkung dengan bahu, lengan, dan tangan mengikuti. Pertahankan siku agar selalu dekat dengan lembing selama melakukan gerakan ini.
Untuk melakukan latihan lempar lembing tersebut diperlukan pengawasan pelatih untuk para atlet atau guru untuk para siswa yang melakukan praktek untuk pelajaran sekolah. Selanjutnya pembahasan akan masuk kepada ukuran lapangan dalam lempar lembing yang perlu diketahui detail ukurannya, termasuk ukuran lembing yang digunakan.

Ukuran Lapangan Lempar Lembing

Mengenai peraturan lapangan adalah penentuan ukuran yang telah ditetapkan oleh IAAF yang memenuhi standar dan spesifikasi lapangan olahraga untuk lempar lembing. Ukuran lapangan lembing tersebut adalah:
  • Lintasan awal dibatasi oleh garis 5 cm dan terpisah 4 meter. Panjang lintasan minimal 30 m dan maksimal 36,5m.
  • Lengkungan lemparan terbuat dari kayu atau logam dan berwarna putih selebar 7 cm. Bagian lengkung tersebut permukaannya rata dengan tanah dan berupa busur dari lingkaran yang berdiameter 8 meter. Garis 1,5 meter terletak melilit titik pusat gravitasi lembing.
  • Adanya sudut lemparan berupa pertemuan dua garis dari pusat lengkung lemparan dan membentuk sudut 29 hingga 30 derajat dan memotong ujung lengkung lemparan serta memiliki tebal sebesar 5 cm.
  • Lebar Awalan : 4 meter.
  • Panjang awalan : 40 meter.
  • BC merupakan busur, Jari-jari AB=AC : 8 meter.
  • Lebar garis lurus sisi kanan dan kiri adalah : 1,5 meter.
  • Lebar Garis Lempar adalah : 7 meter.
  • Sudut lemparan : 30 derajat.

Ukuran Tongkat Lembing

Selain ukuran lapangan, dibutuhkan juga peraturan mengenai detail ukuran dan seluk beluk tongkat yang digunakan agar memiliki standar yang sama di semua negara. Spesifikasi tongkat yang sesuai peraturan tersebut terdiri atas 3 bagian utama yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan lembing.  Berikut adalah detail dari peraturan tersebut berdasarkan peraturan IAAF:
  • Panjang lembing untuk putra : 2,6 m – 2,7 m dengan berat 800 gram (28 Oz).
  • Panjang tongkat lembing untuk putri adalah 2,2 m – 2,3 m dengan berat 600 gram (21 Oz).
  • Pegangan pada tongkat lembing memiliki lebar 150 mm dan memiliki letak di pusat gravitasi lembing atau sekitar di ukuran 0,9-1,06 m (2 ft 11 ke 3 ft 6 in) dari ujung lembing untuk lembing putra dan 0,8-0,92 m (2 kaki 7 sampai 3 ft 0 in) dari ujung lembing untuk lembing wanita.
Setelah memahami detail ukuran lapangan lempar lembing termasuk ukuran garis dan sudut di dalamnnya dan juga ukuran lembing, perlu dipelajari juga teknik dasar dalam melakukan lempar lembing agar pelempar dapat menghasilkan lemparan yang maksimal dan memenangkan pertandingan yang diikuti.
Teknik Dasar Lempar Lembing
Teknik dasar lempar lembing yang perlu diketahui terdapat 3 macam. Teknik tersebut antara lain meliputi cara memegang, membawa, dan melempar lembing.
1. Teknik Memegang Lembing
Teknik memegang lembing yang biasa dilakukan para atlet lempar lembing adalah cara Amerika dan Finlandia. Penjelasan yang mendetail mengenai kedua cara tersebut adalah sebagai berikut.
  • Cara Amerika – genggaman berada di belakang lilitan lembing, jari melingkar di badan lembing dengan longgar dan ibu jari menekan permukaan dan telunjuk melingkar di belakang lilitan.
  • Cara Finlandia –  dengan memegang lembing pada bagian belakang lilitan lembing menggunakan jari tengah dan ibu jari, posisi telunjuk di batang lembing agak serong. Jari -jari lain melingkar di badan lembing namun tidak menggenggam ketat.

2. Teknik Membawa Lembing
Ada tiga cara teknik membawa lembing yang biasa digunakan atlet lempar lembing saat melakukan awalan, di antaranya adalah sebagai berikut.
  • Membawa lembing di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke atas.
  • Membawa lembing di belakang badan sepanjang alur lengan dengan mata lembing menghadap ke arah depan serong ke atas.
  • Bawa lembing dengan mata mengarah serong ke arah bawah dan lembing berada di atas bahu.
3. Teknik Melempar Lembing
Teknik melempar lembing pada olahraga lempar lembing terbagi menjadi tiga tahap yaitu awalan, lemparan, dan akhiran. Detail penjelasannya adalah sebagai berikut.
  • Awalan
Gerakan awalan dilakukan dengan lari membawa lembing di atas kepala, sikut ditekuk dan diarahkan ke depan dengan telapak tangan menghadap atas. Posisi lembing mendatar sejajar permukaan tanah. Bagian terakhir awalan terdiri atas langkah saling (cross step). Pada bagian akhir dapat dilakukan langkah dengan beberapa antara lain jingkat (hot step), langkah silang di depan (cross step) dan langkah silang di belakang (rear cross step). Proses peralihan (cross step) dilakukan saat kaki diturunkan. Putar kedua bahu secara pelan ke arah tangan utama, dengan lengan tangan utama mulai bergerak dan diluruskan ke arah belakang dengan  tubuh bagian atas condong ke belakang, dengang pandangan selalu melihat lurus ke depan.

Baca Juga:

Jenis-Jenis Permainan Bola Tangan – Sejarah dan Peraturannya


  • Lemparan
Teknik lemparan adalah dengan menarik bahu kanan dan lengan ketika melakukan lemparan lewat inti bahu dengan kuat ke depan atas. Gerakkan badan melewati kaki depan dan lempar lembing.
  • Akhiran
Gerakan akhiran pada lempar lembing adalah melakukan lemparan dengan langkahan kaki di depan untuk keseimbangan gerak dan agar tidak melampaui garis batas lemparan.

Ukuran Lapangan dalam Lempar Lembing yang Perlu Diketahui

Lempar lembing merupakan olahraga dalam salah satu nomor olahraga atletik. Atletik yang termasuk ke dalam jenis lempar memerlukan beberapa hal seperti awalan, kecepatan dan sekumpulan tenaga saat melempar agar dapat mencapai hasil lemparan yang maksimal. Olahraga lempar lembing ini dilakukan dengna cara melemparkan lembing ke dalam jarak tertentu. Agar dapat mencapai jarak maksimum, maka pelempar harus mampu memadukan keseimbangan dalam tiga hal, yaitu kecepatan, teknik dan kakuatan.
Melempar adalah melakukan sebuah gerakan menolak atau mendorong yang pada intinya adalah seperti membuang sesuatu dengan menggunakan tangan. Dalam proses pelemparan tersebut terjadi aliran tenaga yang berawal dari tangan menuju media yang dipegang oleh tangan di mana dalam olahraga ini media tersebut adalah lembing. Lempar lembing dapat diartikan sebagai melakukan gerakan untuk mendorong atau melepaskan lembing dari tangan dengan tenaga ke arah yang sudah ditentukan sesuai sasaran atau keinginan pelempar.
Sebelum membahas mengenai ukuran lapangan dalam lempar lembing, ada baiknya untuk para atlet mengetahui mengenai bentuk latihan lempar lembing sebagai dasar untuk menjadi atlet professional. Bentuk latihan lempar lembing tersebut di antaranya:

Baca Juga:

Artikel Lengkap 4 Macam-Macam Start Jongkok dalam Atletik


1. Melempar dari berdiri menghadap depan
Bentuk latihan lempar lembing pertama adalah posisi pelempar yang berdiri menghadap ke depan dengan kaki terbuka selebar bahu. Lalu lembing ditarik dan dipegang di atas kepala dengan posisi menunjuk ke tanah dengan sudut runcing. Kemudian lembing dilemparkan untuk menancap di tanah 3-4 meter di depannya.
2. Melempar berdiri menghadap ke samping
Dalam melakukan lempar lembing yang menghadap kea rah samping, pelempar berdiri dengan kaki terbuka selebar 60-90 cm dan menunjuk lurus ke depan. Letakkan berat badan di bagian belakang, bertumpu pada kaki kanan. Posisikan kepala menghadap ke depan, sedangkan pinggang dan bahu menghadap ke arah samping. Lalu lembing ditarik dengan posisi mata lembing dekat dengan mata pelempar  sebelah kanan. Letakkan telapak tangan kanan menghadap ke atas dan di berada di bagian atas garis bahu.
Setelah itu, mulai gerakan dengan mengangkat sedikit kaki dari tanah, dan berat badan ada pada kaki kanan yang dibengkokan sedikit. Kemudian dorong kaki kanan dengan kuat,  bertumpu pada telapak kaki dan meletakkan kaki kiri di tanah dengan tumit lebih dulu. Lalu putar pinggang ke depan membentuk punggung melengkung dengan bahu, lengan, dan tangan mengikuti. Pertahankan siku agar selalu dekat dengan lembing selama melakukan gerakan ini.
Untuk melakukan latihan lempar lembing tersebut diperlukan pengawasan pelatih untuk para atlet atau guru untuk para siswa yang melakukan praktek untuk pelajaran sekolah. Selanjutnya pembahasan akan masuk kepada ukuran lapangan dalam lempar lembing yang perlu diketahui detail ukurannya, termasuk ukuran lembing yang digunakan.

Ukuran Lapangan Lempar Lembing

Mengenai peraturan lapangan adalah penentuan ukuran yang telah ditetapkan oleh IAAF yang memenuhi standar dan spesifikasi lapangan olahraga untuk lempar lembing. Ukuran lapangan lembing tersebut adalah:
  • Lintasan awal dibatasi oleh garis 5 cm dan terpisah 4 meter. Panjang lintasan minimal 30 m dan maksimal 36,5m.
  • Lengkungan lemparan terbuat dari kayu atau logam dan berwarna putih selebar 7 cm. Bagian lengkung tersebut permukaannya rata dengan tanah dan berupa busur dari lingkaran yang berdiameter 8 meter. Garis 1,5 meter terletak melilit titik pusat gravitasi lembing.
  • Adanya sudut lemparan berupa pertemuan dua garis dari pusat lengkung lemparan dan membentuk sudut 29 hingga 30 derajat dan memotong ujung lengkung lemparan serta memiliki tebal sebesar 5 cm.
  • Lebar Awalan : 4 meter.
  • Panjang awalan : 40 meter.
  • BC merupakan busur, Jari-jari AB=AC : 8 meter.
  • Lebar garis lurus sisi kanan dan kiri adalah : 1,5 meter.
  • Lebar Garis Lempar adalah : 7 meter.
  • Sudut lemparan : 30 derajat.

Ukuran Tongkat Lembing

Selain ukuran lapangan, dibutuhkan juga peraturan mengenai detail ukuran dan seluk beluk tongkat yang digunakan agar memiliki standar yang sama di semua negara. Spesifikasi tongkat yang sesuai peraturan tersebut terdiri atas 3 bagian utama yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan lembing.  Berikut adalah detail dari peraturan tersebut berdasarkan peraturan IAAF:
  • Panjang lembing untuk putra : 2,6 m – 2,7 m dengan berat 800 gram (28 Oz).
  • Panjang tongkat lembing untuk putri adalah 2,2 m – 2,3 m dengan berat 600 gram (21 Oz).
  • Pegangan pada tongkat lembing memiliki lebar 150 mm dan memiliki letak di pusat gravitasi lembing atau sekitar di ukuran 0,9-1,06 m (2 ft 11 ke 3 ft 6 in) dari ujung lembing untuk lembing putra dan 0,8-0,92 m (2 kaki 7 sampai 3 ft 0 in) dari ujung lembing untuk lembing wanita.
Setelah memahami detail ukuran lapangan lempar lembing termasuk ukuran garis dan sudut di dalamnnya dan juga ukuran lembing, perlu dipelajari juga teknik dasar dalam melakukan lempar lembing agar pelempar dapat menghasilkan lemparan yang maksimal dan memenangkan pertandingan yang diikuti.
Teknik Dasar Lempar Lembing
Teknik dasar lempar lembing yang perlu diketahui terdapat 3 macam. Teknik tersebut antara lain meliputi cara memegang, membawa, dan melempar lembing.
1. Teknik Memegang Lembing
Teknik memegang lembing yang biasa dilakukan para atlet lempar lembing adalah cara Amerika dan Finlandia. Penjelasan yang mendetail mengenai kedua cara tersebut adalah sebagai berikut.
  • Cara Amerika – genggaman berada di belakang lilitan lembing, jari melingkar di badan lembing dengan longgar dan ibu jari menekan permukaan dan telunjuk melingkar di belakang lilitan.
  • Cara Finlandia –  dengan memegang lembing pada bagian belakang lilitan lembing menggunakan jari tengah dan ibu jari, posisi telunjuk di batang lembing agak serong. Jari -jari lain melingkar di badan lembing namun tidak menggenggam ketat.

2. Teknik Membawa Lembing
Ada tiga cara teknik membawa lembing yang biasa digunakan atlet lempar lembing saat melakukan awalan, di antaranya adalah sebagai berikut.
  • Membawa lembing di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke atas.
  • Membawa lembing di belakang badan sepanjang alur lengan dengan mata lembing menghadap ke arah depan serong ke atas.
  • Bawa lembing dengan mata mengarah serong ke arah bawah dan lembing berada di atas bahu.
3. Teknik Melempar Lembing
Teknik melempar lembing pada olahraga lempar lembing terbagi menjadi tiga tahap yaitu awalan, lemparan, dan akhiran. Detail penjelasannya adalah sebagai berikut.
  • Awalan
Gerakan awalan dilakukan dengan lari membawa lembing di atas kepala, sikut ditekuk dan diarahkan ke depan dengan telapak tangan menghadap atas. Posisi lembing mendatar sejajar permukaan tanah. Bagian terakhir awalan terdiri atas langkah saling (cross step). Pada bagian akhir dapat dilakukan langkah dengan beberapa antara lain jingkat (hot step), langkah silang di depan (cross step) dan langkah silang di belakang (rear cross step). Proses peralihan (cross step) dilakukan saat kaki diturunkan. Putar kedua bahu secara pelan ke arah tangan utama, dengan lengan tangan utama mulai bergerak dan diluruskan ke arah belakang dengan  tubuh bagian atas condong ke belakang, dengang pandangan selalu melihat lurus ke depan.

Baca Juga:

Jenis-Jenis Permainan Bola Tangan – Sejarah dan Peraturannya


  • Lemparan
Teknik lemparan adalah dengan menarik bahu kanan dan lengan ketika melakukan lemparan lewat inti bahu dengan kuat ke depan atas. Gerakkan badan melewati kaki depan dan lempar lembing.
  • Akhiran
Gerakan akhiran pada lempar lembing adalah melakukan lemparan dengan langkahan kaki di depan untuk keseimbangan gerak dan agar tidak melampaui garis batas lemparan.

Tidak ada komentar